REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kembali maraknya tawuran pelajar mencoreng dunia pendidikan Tanah Air. Terakhir, empat pelajar di Sukabumi, Jawa Barat harus meregang nyawa akibat pola tawuran yang tak kunjung usai.
Kegiatan Ekstrakurikuler dinilai bisa menjadi alternatif pelajar untuk mencegah maraknya tawuran. Salah satu Ekstrakurikuler yang paling pas untuk menekan kenakalan remaja adalah Kerohanian Islam (Rohis).
Sekretaris Jenderal Ikatan Rohis Kota Bekasi (IROSI) Yusuf Donner Yantama mengatakan, sejak dibentuk ikatan Rohis ini, angka tawuran pelajar semakin turun. Bahkan saat ini, Donner mengaku sangat jarang tawuran pelajar ditemui di Kota Bekasi saat ini.
Sebagai pelajar, Donner menilai tawuran terjadi karena tidak akrabnya pelajar antarsekolah. Ketika terjadi permasalahan individu antarsiswa satu sekolah dengan yang lain, akhirnya sering diselesaikan dengan tawuran. "Karena mereka tidak kenal, kalau ada masalah jadi musuhan." ujarnya kepada RoL, Jumat (15/11).
Dengan adanya ikatan Rohis se-Kota Bekasi, setiap sekolah punya perwakilan. Sehingga jika ada masalah, diselesaikan secara musyawarah. Terlebih, Rohis di masing-masing sekolah menjadi eskul yang disegani. Hampir semua yang menjadi ketua ekstrakurikuler di sekolah rata-rata jebolan Rohis.
"Alhamdulillah Rohis di Bekasi cukup bagus. Teman-teman merasa manfaat sering diingatkan ibadah sehingga yang nakal bisa berkurang," aku siswa kelas XII SMA N 5 Bekasi ini.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rohis juga sangat banyak. Termasuk kegiatan besar bersakala Kotamadya Bekasi. Banyaknya kegiatan Rohis bisa membuat pelajar sibuk dengan aktivitas positif. "Sampai akhir tahun ada 11 kegiatan bersama IROSI, alhamdulillah sambutannya cukup bagus."
Selain itu, Rohis bisa menularkan kecintaan pelajar pada jilbab. Saat ini mayoritas pelajar-pelajar SMA memakai jilbab atau minimal rok dan lengan panjang. Donner menuturkan itu tak terlepas dari peran Rohis yang mengampanyekan berbagai model jilbab modis tapi syar'i.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar