Pernah ketemu Kuntilanak? Hantu yang lain? Pernah ketemu? Mimin sebenarnya ragu kalau kamu menjawab “Iya!”. Soalnya mimin belum pernah ketemu alhamdulillah! Hehe..
Tapppiii… bagaimana kalau nanti beneran ketemu, berhadapan face-to-face? mimin bakal takut gak ya? Atau Kuntilanak yang takut sama mimin? :D Atau Nasibnya akan seperti remaja yang mengunjungi villa angker di malaysia?
Well.. sebelum bahas siapa yang takut duluan ada baiknya kita bahas asal muasal bangsa Kuntilanak dan spesies lainnya. Yang kesemuanya itu berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Iblis dan Syaithan.
Asal – Usul Iblis
Dalam Al-Kahfi ayat 50 Allah menjelaskan mengenai Asal – usul Iblis itu seperti apa.
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi: 50)
Dari ayat itu kita bisa paham bahwa Iblis itu adalah syaithan dari golongan jin. Iblis adalah makhluk yang durhaka. Jadi, sama Allah aja iblis berani menentang apalagi dengan manusia. Hasrat Iblis adalah ingin menjadi pemimpin manusia, makanya Allah melarang kita menjadikan Iblis sebagai pemimpin kita. Di sini mimin menggunakan kata jin, syaithan, dan Iblis secara bergantian. Namun, maksudnya adalah sosok yang sama ya.
Perangai Iblis
Dalam Surat Al-A’raf Allah menjelaskan lebih detail bagaimana karakter yang Allah izinkan berlaku pada Iblis. Tepatnya di ayat 27 :
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Al-A’raf: 27)
Setan itu adalah TUKANG TIPU! Korban petama syetan adalah Nabi Adam dan Siti Hawa. Tipuan Syetan berhasil membuat keduanya saling menanggalkan pakaian. Setan dan pengikutnya melihat kita dari suatu tempat namun kita tidak bisa melihat mereka. Ini yang menjadi sebab mengapa sampai saat ini mimin tidak pernah melihat kuntilanak. Begitupun dirimu kan? :)
Jadi, Setan Tidak bisa Memperlihatkan Dirinya?
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan sesuatu dari Umar bin Khaththab :
“Sesungguhnya hantu pernah mereka sebutkan di sisi Umar al-Khattab. Maka beliau berkata: Bahawasanya tidak ada yang mampu untuk merubah bentuk aslinya sebagaimana diciptakan Allah SWT mula-mula. Namun mereka mempunyai tukang sihir sebagaimana tukang sihir yang ada di antara kalian. Apabila kalian melihat hal itu, maka ucapkanlah azan pada mereka”. Al-Hafiz Ibn Hajar berkata : “Isnadnya sahih”. Ditemui di buku Fath al-Bari (6/344).
Pada dasarnya Syaithan tidak bisa merubah bentuk aslinya karena Allah tidak mengaruniakan kemampuan itu. Namun, Rupanya di kalangan Jin terdapat para penyihir yang bisa membuat halusinasi seolah – olah syetan dapat memperlihatkan dirinya. Jauh sekali perbedaannya.
Sihir adalah sesuatu yang nyata dan berlaku di dunia ini. Baik di dunia jin dan manusia. Dalam Al-Qur'an setidaknya ada 60 ayat yang membahas mengenai sihir. Salah satu kisah penyihir yang amat terkenal adalah saat Firaun mengerahkan tukang sihirnya untuk battle melawan Nabi Musa. Penyihir tersebut membuat halusinasi seolah – olah tali tambang terlihat bergerak menjadi ular. Nabi Musa dengan kehendak Allah mampu merubah wujud, tanpa tipuan optik, tongkat menjadi Ular yang hidup dan memangsa Ular Halusinasi buatan para penyihir tersebut. Yang satu tipuan optik, yang satu lagi sesuatu yang nyata.
Jin bisa mencelakai Manusia? Apa…. bisa membunuh manusia?
Nah, ini pembahasan sentral kita. Apa Jin bisa mencelakai manusia? Apa sihir jin bisa membunuh manusia? Kalau Iya, maka patutlah kita waspada terhadap kemunculan Jin ini. Karena bisa – bisa muncul secara tak terduga dan mencelakai kita. Tapi.. Iya gitu bisa?
Bersyukurlah Rasulullah memberikan penjelasan yang singkat dan to the point :
dari Abu Hurairah; "Ketika Rasulullah menyabdakan: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) yang terjadi dengan sendirinya, dan tidak ada hantu yang gentayangan,..” (HR : Muslim No. 4116) –SHahih menurut Ijma Ulama.
"Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada pengaruh atau alamat jahat pada suara burung. Dan adakalanya pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) itu terdapat pada tiga perkara: 'Dalam diri wanita, pada kuda, dan dalam rumah tangga." (Shahih Muslim 4128) – shahih menurut ijma ulama.
Rasulullah menegaskan tidak mungkin bisa penyakit datang secara tiba – tiba tanpa ditularkan melalui media tertentu. Tidak ada kecelakaan atau kesialan kecuali pada diri wanita, kuda dan rumah tangga. Maksudnya tidak ada kecelakaan atau kesialan yang diakibatkan oleh Jin. Dan yang paling penting : Tidak ada hantu gentayangan!! Allahuakbar!
Sebuah hadits yang bisa melengkapi kegembiraan kita :
“Tidak ada hantu, namun ia adalah al-sa’aali (tukang-tukang sihir di kalangan jin)” (Sahih Muslim (14/214) dengan Syarh al-Nawawi.
Para ulama berkata: al-Sa’aali adalah tukang sihir daripada kalangan jin, iaitu kalangan jin mempunyai tukang sihir yang dapat mengelabui mata dan membuat khayalan atau halusinasi”.
Kesimpulan
Jadiii..!! Buat apa kita takut kepada hantu? Hantu itu tidak ada. Yang ada hanyalah halusinasi yang diperbuat oleh penyihir – penyihir dari kalangan Jin. Otomatis… kalau nanti sekiranya mimin ketemu kuntilanak, paling – paling kuntilanak itu yang pergi sendiri. Karena itu hanyalah halusinasi. Sekali lagi : Halusinasi. Kenapa halusinasi ya? Jangan – jangan memang Jin yang takut sama manusia. kekekekekekkk.. :P
So, masihkah kamu takut sama Hantu? Apa sebabnya? Ceritakan saja di bagian komentar, semoga mimin bisa bantu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar