TEMPO.CO, San Diego--Depresi bukanlah dominasi orang dewasa. Para remaja juga bisa mengalaminya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa melakukan olahraga bisa membantu mengatasi masalah depresi pada remaja.
Studi yang dilakukan terhadap orang Inggris ini melibatkan tiga anak lelaki dan 10 anak perempuan yang mengalami depresi dan melakukan olahraga yang dibimbing instruktur sebanyak tiga kali sepekan selama 12 minggu. Para remaja ini juga didorong untuk melakukan olahraga 30 menit pada setiap hari lainnya.
Menurut para peneliti, olahraga itu ada kaitannya dengan peningkatan mood sehingga menurunkan penderitaan akibat depresi sebanyak 63 persen. Sebanyak 80 persen remaja yang menyelesaikan program tersebut mengaku tidak lagi depresi di akhir program. Hasil riset ini dipresentasi di pertemuan tahunan Society for Neuroscience di San Diego akhir pekan lalu.
"Olahraga mempunyai banyak manfaat sebagai terapi. Tindakan ini tanpa obat sehingga mempunyai sangat sedikit efek samping dan mengandung banyak manfaat kesehatan. Namun olahraga tak pernah diteskan pada anak muda sebagai pengobatan untuk depresi," kata ketua penulis hasil riset, Robin Callister, dari University of Newcastle seperti dikutip situs Health Day edisi 10 November 2013.
"Bukti menunjukkan bahwa olahraga bisa meningkatkan mood di kalangan orang muda dan menjadi langkah besar untuk pengobatan," ujar Callister. "Kini kami sedang melakukan percobaan yang lebih besar untuk mengevaluasi lebih jauh atas efek olahraga pada depresi dan berharap hal tersebut bisa digunakan sebagai pengobatan, sebagai tambahan pengobatan mengatasi depresi tanpa problem."
Menanggapi hal tersebut, Mark Solms, co-chair di Neuropsychoanalysis Association di New York City mengatakan, "Bukan hal yang mengejutkan jika olahraga bisa menurunkan depresi, di usia berapapun." Dikatakan bahwa selama ini diketahui kalau olahraga berat bisa meningkatkan level endorphin yang bisa menurunkan sakit mental akibat depresi, sama dengan menurunkan nyeri fisik.
Victor Fornari yang merupakan director of the division of child and adolescent psychiatry di North Shore-LIJ Health System di New York mengatakan bahwa depresi adalah "kondisi mental serius yang ada kaitannya dengan penderitaan" serta merupakan kontributor utama atas terjadinya kasus bunuh diri pada kalangan muda.
"Meskipun bukti menunjukkan bahwa pengobatan paling efektif saat ini bagi para remaja yang mengalami depresi adalah kombinasi antara terapi perilaku kognitif digabungkan dengan obat antidepresi tapi olahraga bisa menjadi obat yang bermanfaat bagi depresi," ujar Fornari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar