Sabtu, 09 November 2013

Sangat Pantas Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu

url

 

                                         Dakwatuna.com
 

dakwatuna.com - Bismillah…

Baru kali ini melihat ibu melahirkan, sungguh penuh pengorbanan, sungguh penuh keharuan, sungguh penuh deg-degan dan penuh rasa syukur. Maka sangat pantas surga di bawah telapak kaki ibu. Tidak hanya itu pengorbanan seorang ibu, melainkan pengorbanan seorang ibu jika satu persatu didaftarkan tak sanggup di-list.

Mulai awal mengandung hingga menyempurnakan setengah dien seorang ibu selalu mencurahkan rasa cinta pada anak dengan cinta berlandaskan syariah, tak pernah ia membenci anak terlahir dari kandungannya walaupun terkadang anak tak merespon cinta tersebut dengan cinta.

Kemudian sang ibu begitu pasrah aurat terlihat demi penyelamatan bagi bayi. Padahal bertahun-tahun aurat ditutup dengan rapat bahkan menutup aurat tersebut dengan kerudung yang panjang dan baju tak pernah menampakkan liku-liku tubuh… “itu semua demi si buah hati”.

Terkadang perjuangan seorang ibu sering kali kita lupakan, sering pula dibalas dengan rasa kebencian, sering pula kita mencaci dengan kata tak memiliki rasa, sering pula kita mengecewakan mereka, sering pula membuat kita menjauhi mereka, sering pula sibuk menghabiskan waktu dengan karier tanpa menanyakan mereka.

Sungguh tersadari, sungguh mengantamkan jiwa, sungguh menggelitik pemikiran ia sebagai seorang wanita yang insya Allah jika suatu saat akan diamanahkan untuk menjadi ibu yang di bawah kakinya terdapat surga….”Allahuma amin” akan ia jalani dengan cinta dan keikhlasan agar di suatu masa nanti ia mampu menjawab pertanyaan dari Allah tentang amanah yang berat diembankan pada ia.

Ya Allah, bagaimana perasaan mereka ketika mendengar tangis pertama anak mereka tentu penuh kegembiraan, tentu tangisan anak terlahir dari kandungan mereka adalah harta berharga bagi mereka, tentu tangisan itu juga merupakan obat yang menghilangkan rasa sedih, rasa duka dan rasa sakit saat mereka mengandung bayi selama sembilan bulan.

Ketika melihat ibu muda itu melahirkan saat itu pula bertanya dengan jiwa ini, apakah mungkin mampu meraih predikat surga di telapak kaki ibu? Untuk menjadi ibu yang dicap surga di kaki ibu butuh sebuah pengorbanan keikhlasan, butuh kesabaran, butuh kedekatan diri pada Allah, dan butuh ilmu sangat banyak karena dari tahun ke tahun tantang untuk menjadi seorang ibu shalihah plus surga di kaki ibu begitu dahsyat

Mari bagi kita masih Allah karuniakan ibu mengelus kita, masih Allah beri kesempatan untuk merasa indahnya pelukan ibu, masih Allah karuniakan ibu yang begitu shalihah, masih Allah beri kenikmatan untuk bercerita indah dengan ibu dan masih Allah berikan bersua dengan senyum ibu yang begitu tulus menyambut kita ketika pulang dari sekolah, pulang dari kerja, pulang dari perantauan dan pulang dari berjalan.

Kita bahagiakan mereka, kita hubungi dia untuk menanya kabar mereka, kita berikan hadiah special teruntuk mereka seperti mereka mencintai kita dengan penuh kespesialan dan tak henti-hentinya kita berdoa buat mereka agar Allah panjangkan umur mereka supaya kita bisa membahagiakan mereka dunia dan akhirat. Allahuma amin^__^

Bagi ibu muda dan ibu-ibu di seluruh dunia berbahagialah kalian sesungguhnya pengorbanan siang dan malam kalian sesungguhnya sudah Allah catat sebagai amal yang sangat mulia, insya Allah semua itu dibalas dengan surga seperti kita dengar bahwa surga ada di telapak kaki ibu. Tidak hanya itu yang akan peroleh sesungguhnya pengorbanan itu pula akan mengantar kalian untuk bertemu dengan Rabbi, Rasulullah dan para sahabat di surga firdaus.

Jika melihat balas seperti itu tentu kita ingin menjadi ibu yang di bawah kaki terdapat surga yang begitu harum.

Catatan: special Ana persembahkan bagi bunda muda dan bagi anak belum mencintai bunda sepenuh hatinya.

Best Regard Inspirasi Berani Sukses.

Oleh Alhanin Sholihat

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/07/41891/sangat-pantas-surga-di-bawah-telapak-kaki-ibu/#ixzz2k20StCZW
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar