dakwatuna.com - Waktu adalah hal yang paling berharga dalam kehidupan manusia, terlebih ketika seseorang tengah berada dalam keadaan produktif, kita biasa menyebutnya sebagai pemuda. Waktu muda ini hanya datang sekali dalam lintasan hidup kita. Maka janganlah disia-siakan dan kita gunakan seoptimal mungkin, apalagi yang ditakdirkan menjalani dunia kampus. Masa muda adalah masa produktif untuk berkarya dan menghasilkan karya.
Jika kita melihat, menelaah dan membaca kembali sejarah, maka kita akan menyaksikan bahwa peradaban ini mampu menjadi peradaban yang tinggi dan memiliki izzah, dikawal dan didukung oleh generasi mudanya. Ada 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga, kesemuanya adalah pemuda, yang tidak lebih tua dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam. Ada panglima muda, Usamah ibn Zaid Radhiyallahu ‘anhu yang memimpin pasukan muslimin melawan imperium besar romawi, dan memenangkannya. Ada Umar ibn Abdul Aziz, seorang khalifah Bani Umayyah yang memimpin saat masih muda dan mampu menyejahterakan rakyatnya. Ada Shalahuddin al Ayyubi, pembebas Palestina, komandan yang juga masih muda. Ada Muhammad al Fatih, sang khalifah pembebas Konstantinopel, yang juga masih berusia muda. Begitulah pemuda-pemuda unggul zaman dahulu, yang punya semangat besar, yang punya visi besar, dan fokus pada apa yang dia kejar. Karena yang namanya perubahan itu selalu menjadi miliknya anak muda.
Lalu bagaimanakah karakter pribadi yang unggul itu??
Jika kita menyibak lebih jauh lagi, tentu kita mengenal kisah tentang sekelompok pemuda yang berlindung ke dalam gua untuk mempertahankan aqidahnya, pemuda kahfi. Di dalam al Quran Allah menyebut pemuda dengan sebutan الفتى. Dalam surah Al Kahfi ayat ke 13 Allah ta’ala berfirman:
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى ……
“Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”
Karakter pemuda yang unggul adalah ia yang mau melakukan perubahan dan kebangkitan.
Jika kita pemuda dan kita tidak mau melakukan perubahan pada tingkat diri kita, tingkat lingkungan sosial kita. Tidak melakukan proses kebangkitan di sekeliling kita, maka kita bukanlah pemuda
Ciri seorang pemuda yang unggul telah Allah gambarkan dalam surat al kahfi tadi, yakni pemuda yang memiliki iman yang kuat dan mendapatkan hidayah dari Allah sehingga mudah dalam melakukan ibadah dan ketaatan. Begitulah yang kita dapatkan pada pemuda-pemuda unggul zaman dahulu, pada Muhammad al Fatih, pada Shalahuddin al Ayyubi, pada para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam. Pemuda progresif yang memiliki keberanian menembus kemustahilan, semangat membara dan cerdas menyusun strategi.
Karakter lain pemuda-pemuda unggul itu adalah mereka yang berusaha menjadi orang yang benar, mengamalkan yang benar, mengajak kepada yang benar, bersabar bersama orang-orang yang benar dan itu ditopang oleh pijakan yang kuat, yakni ilmu yang berdasarkan Quran dan sunnah.
Ya, konten sebuah kebangkitan dikawal oleh ilmu-ilmu-ilmu
Maka saat kita berada dalam kondisi paling produktif kita, pemuda. Jangan sia-siakan, gunakanlah untuk membaca, menulis, menganalisa, dan lakukan perubahan pada diri kita dan lingkungan sosial di sekitar kita.
Ada kata-kata yang sering kita dengar tentang pemuda, “Pemuda bukanlah yang mengatakan inilah bapakku, melainkan pemuda adalah ia yang mengatakan, inilah AKU!”
Peradaban ke depan, akan terlihat bagus tidaknya dimulai dan dapat dilihat dari ilmu yang dimiliki anak-anak muda ini…
Lalu, di manakah pemuda kahfi itu saat ini??
Di manakah pemuda-pemuda unggul itu saat ini??
Semoga kitalah salah satunya,
Semoga kitalah salah satunya pemuda-pemuda unggul itu, yang memiliki iman yang kuat, diberikan hidayah oleh Allah dan dimudahkan dalam melakukan ibadah dan ketaatan
Semoga kitalah salah satunya,
Pilar dan penggerak kebangkitan kembali Islam…
Allahu a’lam bisshawab.
Oleh Muhammad Irawan Shobirin
Mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran pada Jurusan Sastra Arab. Di samping kuliah, beraktivitas di LDF DKM Al Mushlih FIB Unpad, Lembaga Keislaman tingkat fakultas , dan saat ini sudah ada di semester 5.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/11/07/41827/obor-peradaban-itu-bernama-pemuda/#ixzz2k12Iu3IG
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar